Bagaimana cara mengatur kekerasan pakan pelet?

2024-04-30

Kekerasan pakan pelet merupakan parameter penting selama produksi dan pengolahan pakan. Hal ini tidak hanya mempengaruhi perilaku makan dan kecernaan hewan, tetapi juga mempunyai dampak penting pada penyimpanan dan transportasi pakan. Penyesuaian kekerasan pakan pelet merupakan langkah penting yang perlu mendapat perhatian dalam produksi pakan. Artikel ini akan merinci cara mengatur kekerasan umpan pelet dengan mengatur formula, mengontrol kelembapan, mengatur suhu pelet, mengatur tekanan dan bukaan cetakan, proses pendinginan, menambahkan bahan pengikat, dan mengatur kecepatan pemrosesan.

 

1. Sesuaikan resepnya

Bahan-bahan dalam formula pakan berpengaruh langsung terhadap kekerasan pelet. Formula yang tinggi serat dan rendah lemak umumnya akan menghasilkan pelet yang lebih kencang. Dengan mengatur kandungan serat dan minyak dalam formula secara rasional, kekerasan pakan dapat diubah. Pada saat yang sama, kandungan pati dan sumber formula juga akan mempengaruhi kekerasan butiran, karena gelatinisasi pati membantu meningkatkan kekuatan butiran.

 

2. Mengontrol kelembapan

Selama proses pelet, kadar air pakan berperan penting dalam kekerasan pelet. Semakin tinggi kadar air, biasanya semakin rendah kekerasan partikelnya. Sebab, kelembapan yang berlebihan akan membuat partikel sulit dibentuk dan mempengaruhi kekerasannya. Oleh karena itu, pengendalian kadar air yang tepat, biasanya antara 12% dan 16%, dapat membantu menyesuaikan kekerasan pakan pelet.

 

3. Sesuaikan suhu granulasi

Peningkatan suhu pakan pada saat pembuatan pelet dapat meningkatkan kekerasan pelet. Suhu granulasi yang lebih tinggi berkontribusi terhadap gelatinisasi pati, yang membantu meningkatkan kekuatan dan kekerasan butiran. Oleh karena itu, selama proses produksi, dengan mengontrol suhupabrik pelet, kekerasan pakan pelet dapat disesuaikan.

 

4. Sesuaikan tekanan dan diameter lubang cetakan

Tekanan granulator dan bukaan cetakan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kekerasan butiran. Tekanan yang lebih tinggi dan lubang cetakan yang lebih kecil dapat meningkatkan kekerasan pelet karena pelet tersebut menahan umpan lebih erat saat dicetak. Aspek ini perlu disesuaikan dengan situasi aktual untuk memastikan tekanan dan bukaan cetakan yang tepat untuk mencapai kekerasan partikel yang ideal.

 

5. Proses pendinginan

Proses pendinginan setelah granulasi juga mempengaruhi kekerasan granul. Pelet menjadi lebih keras saat didinginkan. Oleh karena itu, pastikan sistem pendingin beroperasi dengan baik dan menjaga waktu pendinginan yang sesuai agar partikel benar-benar dingin dan mencapai kekerasan dan stabilitas yang lebih tinggi.

 

6. Tambahkan perekat

Menambahkan bahan pengikat adalah cara lain untuk meningkatkan kekerasan pakan pelet. Pengikat ini biasanya berupa zat alami atau sintetis yang menambah kekuatan dan stabilitas partikel. Misalnya, penggunaan pati, koloid, protein, dll sebagai pengikat dapat meningkatkan kekerasan dan kualitas partikel.

 

7. Sesuaikan kecepatan pemrosesan

Mengontrol kecepatan operasi granulator juga mempengaruhi kekerasan butiran. Kecepatan yang terlalu cepat dapat menyebabkan kekerasan pelet menurun karena pakan tidak dapat terbentuk sempurna dalam waktu singkat. Kecepatan yang lebih lambat meningkatkan kekerasan pelet karena umpan memiliki lebih banyak waktu untuk terikat erat selama proses pelet.